Syukur Alhamdullilah, saya bisa membuka dan bisa mem-posting artikel ini. Kemana saja saya??? Belakangan ini saya tidak pernah buka blog saya bahkan memegang mouse saja saya belakangan ini tidak pernah. Saya belakangan ini banyak yang saya kerjakan yaitu tugas sekolah. Saya juga baru selesai Ujian Akhir Sekolah. Alhamdullilah nilainya bagus dan lebih bagus dari sebelumnya. Nilai yang saya dapat itu karena usaha kerja keras saya melawan soal-soal. Mungkin besok saya ada Try Out lagi. Jadi jarang deh buka blog lagi. Saya akan mem-posting artikel yang berjudul Ingin Sukses? Gagal Dulu.
Fakta membuktikan, banyak orang yang ingin sukses, tapi sedikit sekali yang benar-benar bisa sukses. Mengapa ini terjadi? Apa yang salah pada kebanyakan orang yang gagal? Hmm... sepertinya ini perlu kita renungkan sama-sama
Sudahkah Anda merenungkannya?
Setelah direnungkan, ternyata jawabannya sangat sederhana. Saking sederhananya, banyak orang yang mengabaikan jawaban ini. Begini, jika Anda punya anak atau keponakan yang sedang tumbuh besar dan kebetulan sedang belajar bersepeda, cobalah sesekali perhatikan yang mereka lakukan. Sebagian besar anak -atau malah semuanya, ketika memulai belajar bersepada pasti pernah jatuh, bahkan sampai terluka.
Apa yang mereka lakukan kemudian?
Ada 2 kemungkinan. Bagi yang bermental payah, akan langsung berhenti belajar bersepeda dan melupakan keinginan untuk bisa bersepeda. Tapi, kebanyakan anak memilih kemungkinan yang kedua. Mereka melupakan sakitnya jatuh dari sepeda, dan terus belajar bersepeda sampai benar-benar terampil.
Hal ini juga bisa Anda lihat pada anak yang usianya lebih muda. Lihatlah anak-anak yang sedang belajar berjalan. Selagi belajar berjalan, anak-anak tersebut seringkali jatuh, bahkan sampai menangis. Tapi, apa yang mereka lakukan kemudian? Mereka bangkit lagi, belajar berjalan lagi sampai benar-benar bisa. Sadarilah bahwa itu juga yang dulu kita lakukan ketika kecil.
Apa pelajaran yang bisa kita ambil? Sederhana. Ternyata untuk bisa sukses, syaratnya cuma 1, jangan pernah menyerah sebelum kesuksesan tersebut tercapai.
Mengutip kalimat seorang teman, kegagalan adalah anak tangga menuju kesuksesan. Semakin banyak kegagalan Anda temui, sebenarnya Anda semakin dekat pada kesuksesan. Apa jadinya jika karena tak tahan menghadapi puluhan kegagalan Anda berhenti di tangga terakhir sebelum kesuksesan? Tentu rugi kan?
Anda mungkin juga masih ingat cerita usang tentang seorang Thomas Alva Edison yang harus gagal 9.999 kali sebelum menemukan cara yang tepat untuk membuat lampu pijar. Apa jadinya jika ia berhenti di percobaan ke 1.000?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah ‘gagal’ dalam dakwah beliau. Beliau pernah dicemooh, dihina bahkan dilempari batu sampai bercucuran darah oleh para pemuda Thaif ketika beliau berdakwah di kota tersebut. Apa jadinya jika beliau berhenti berdakwah setelah peristiwa tersebut?
Mari ubah persepsi kita terhadap kegagalan. Kegagalan bukanlah monster yang harus dihindari. Kegagalan adalah teman dalam perjalanan kita menempuh jalan kesuksesan.
Jika Anda benar-benar serius dengan visi hidup dan cita-cita Anda, teruslah melangkah untuk mencapainya. Jangan pernah berhenti sebelum cita-cita tersebut benar-benar Anda capai.
No comments
Post a Comment